With Him [Part 4]

Title : With Him [Part 4]

Author : RyoRyn (@AnnisaHaris_)

Genre : Humor, Friendship, Romance, Hurt/Comfort

Rating : PG-13

Length : MultiChapter

Cast :

  • Cho Kyuhyun
  • Choi Sooyoung

Support Cast :

  • Seo Joohyun
  • Kim Ryeowook
  • Son Naeun
  • Lee Gikwang

A/N: Ne, annyeonghaseyo! Inilah part 4 dari FF multichapterku. Eh, gimana pendapat kalian tentang Cover barunya? Jelek? Mian, masih amatir -___-“V. Oke! Happy Read aja ya?

———————————————————————————————————

Sebelumnya~

Sesampainya diluar, Kyuhyun mengecek siapa saja yang sudah mengganggu meetingnya. Pertama, dari Seohyun. Kyuhyun mendecih pelan. Ia sedang malas meladeni gadis itu.

Kedua, Ryeowook. Kyuhyun memicingkan matanya. Untuk apa hyung yang satu itu menelpon Kyuhyun? Kyuhyun hanya mengendikkan bahu, karena merasa tak menemukan jawaban.

Dan yang ketiga,

Glek.

Astaga.

——————————————————–

Untuk apa eommanya menelpon? Kyuhyun yang masih tak percaya dengan kenyataan itu, hanya mematung ditempatnya. Beberapa detik kemudian, Kyuhyun menggelengkan kepalanya pelan.

‘Terserah dia saja. Aku tak mau ambil pusing lagi dengan tingkahnya. Kalau memang dia masih menyayangiku. Kenapa malam itu dia mengusirku, huh? Dasar orang bermuka dua.’ Kyuhyun membatin.

Setelah menenangkan pikiran dan hatinya. Kyuhyun kembali masuk ke ruang meeting. Tepat sebelum ia akan membuka pintu ruangan meeting itu, ponselnya kembali berbunyi.

Astaga, kali ini dari siapa lagi?!

Kyuhyun kembali memeriksa ponselnya yang sekarang sedang menari-nari di tangannya. Matanya menatap layar ponsel dengan sebal. ‘Benar-benar mengganggu.’ Pikirnya. Mungkin lain kali kau harus meninggalkan ponsel itu di ruanganmu, Cho Kyuhyun.

Kerutan di dahi Kyuhyun muncul. ‘Nomer tak dikenal?’ pemuda itu membatin. Kyuhyun akhirnya memutuskan untuk tidak menerima panggilan itu. Kali ini agar ponsel sialannya tidak mengganggu lagi, Kyuhyun mencopot baterai ponselnya dengan kasar. Dengan langkah yang terkesan angkuh, Kyuhyun kembali masuk ke ruangan meeting tadi.

***

Aish! Kenapa dia tak mengangkat ponselnya?!!” Keluh seorang gadis muda. Dengan pergerakan kasar –dan kesal- ia melempar ponselnya ke sembarang tempat.

Eonnie, waeyo?” tanya rekan kerja gadis tadi. Gadis itu menatap rekan kerjanya dengan malas.

“Yoong, kau yakin itu nomer Cho Kyuhyun?!” rekannya yang dia panggil ‘Yoong’ itu hanya mengangguk. “Iya, itu nomer Cho Kyuhyun. Direktur dari Cho corp. itu kan?”

“Memangnya Cho Kyuhyun yang mana lagi?” Gadis tadi –Choi Sooyoung- menjawab malas-malasan. Rekannya mengerutkan dahi, “Lalu?”.

“Dia tak mengangkat ponselnya, Im Yoona!!” Sooyoung berseru. Yoona hanya menggeleng pelan, “Ya kalau begitu, telpon saja lagi, eon.”

Sooyoung berpikir sesaat. Senyum lebar kembali menghiasi wajah cantik Sooyoung, “Benar juga kau. Ah, kenapa aku baru memikirkannya sekarang?”

Sooyoung kembali mengambil ponselnya yang tadi sempat ia lemparkan ke sembarang arah, dan lalu menghubungi nomer Cho Kyuhyun –lagi. 5 detik kemudian, Sooyoung memasang wajah masam.

Eotteyo? Dia mengangkatnya?” Yoona bertanya dengan antusias.

“Nomernya tidak aktif. Huh! Dasar!” Yoona hanya tersenyum kecil. Gadis disampingnya terus menekuk wajahnya. “Tapi, Yoong. Kau benar yakin itu nomernya?”

Eonnie! Untuk kedua kalinya, itu nomer Cho Kyuhyun! Aku mendapatkannya dari, Heechul oppa!” Sooyoung menghadap ke arah Yoona, memberinya tatapan yang aneh –menurut Yoona.

“Heechul oppa? Bagaimana bisa namjachingumu itu mendapatkan nomer Cho Kyuhyun?” Yoona mendelik ke arah rekan kerjanya. “Kurasa aku sudah memberi tahumu tentang ini, eon.”

Mwoga?

“Heechul oppa bekerja disana. Maka dari itu, aku bisa memberimu nomer Cho Kyuhyun.”

“Argh! Terserah kau sajalah, Kyuhyun-ssi!” Sooyoung berseru frustasi. Yoona hanya menghela napas. Entah mengapa tadi pagi, tiba-tiba saja Sooyoung langsung meminta mencarikan nomer Cho Kyuhyun padanyanya. Untung, dia mempunyai namjachingu yang bekerja di Cho corp. Eh, tunggu dulu. Ada satu faktor yang membuat Yoona aneh dengan sikap Sooyoung. Untuk apa Sooyoung meminta nomer Cho Kyuhyun? Memangnya ada hubungan apa antara Sooyoung dan Cho Kyuhyun?

Eonnie, ada satu hal yang aku tak mengerti.” Yoona mengutarakan maksud hatinya. Sooyoung yang sudah kembali tenang, menolehkan kepalanya ke Yoona.

Mwoya?

“Kenapa kau tiba-tiba mau meminta nomer Cho Kyuhyun-nim?”

Glek.

Pertanyaan Yoona seakan petir di siang bolong bagi Sooyoung. ‘Gawat, apa yang harus kujawab?’ batin Sooyoung gelisah. Tatapan Yoona terasa semakin mengintimidasi Sooyoung, dan Sooyoung benci itu. ‘Tuhan, tolong berikanlah mukjizat.’

DRRT.. DRRT..

Suara getaran ponsel menyelamatkan Sooyoung dari tatapan maut Yoona. Yoona menghela nafas, namun wajahnya kembali ceria begitu tahu kalau yang menelponnya adalah-

Yeoboseyo? Heechul oppa!” Kim Heechul, pacarnya. Suara Yoona terdengar sangat senang ketika berbicara dengan Heechul. Sooyoung mengela nafas, berat. Mungkin nanti, dia harus berterima kasih pada Heechul.

Dilihatnya Yoona makin menjauh, ia menuju balkon. Sooyoung kembali melakukan tugasnya. Benar juga, gara-gara Cho Kyuhyun, tugasnya kemungkinan tak bisa ia selesaikan hari ini juga. Dan membesarkan kemungkinan bahwa Sooyoung harus lembur.

***

Lee Gikwang sedang berjalan santai menuju meja kerjanya, setelah mengambil segelas kopi dari mesin di sebelah sana. Langkahnya terhenti karena melihat seseorang yang sudah ia rindukan selama 7 tahun belakangan ini. Dia… Choi Sooyoung.

“Oh! Gikwang-babo, annyeong!” Sooyoung menyapa Gikwang dengan semangat. Gikwang hanya tersenyum lembut. Sooyoung membalasnya dengan senyum terlebarnya.

Ya! Seorang gadis tak pantas senyum lebar-lebar.” Gikwang menegur Sooyoung. Beberapa pegawai wanita di lantai itu memandang iri pada Sooyoung. Tentu saja mereka iri, Gikwang yang pegawai baru, tampan, dan murah senyum itu bisa dekat dengan Sooyoung.

“Terserah padaku!” Sooyoung berkata. Gikwang hanya tertawa kecil, ‘Sifat kekanak-kanakkannya tak berubah.’

Matanya lalu menelusuri setiap sudut meja kerja Sooyoung. Dahinya mengerut kala dirinya menemukan setumpuk berkas di meja Sooyoung. “Youngie, ini pekerjaanmu?”

“Hm? Oh ini,” Sooyoung memandang tumpukan berkasnya. “Ya, ini milikku. Kurasa aku harus lembur malam ini, Gikwang-ah.”

Gikwang memandang ke arah Sooyoung, “Sebanyak ini? Modu da?” Sooyoung mengangguk sebagai jawaban. “Tidakkah ini terlalu banyak?”

Aniya. Shh, sudahlah. Aku ingin mengerjakan tugas ini. Jadi, jangan mengganggu.” Gikwang hanya mengangkat bahunya. “Kalau perlu bantuan, aku akan membantu dengan senang hati.” Tawar Gikwang.

Tawa kecil terlepas dari mulut Sooyoung, “Memangnya tugasmu sudah?” Gikwang menunjuk meja kerjanya dengan dagu. “Bwa.

Mata Sooyoung melebar, “Eh? Sebanyak itu, dan kau sudah selesai?!” kali ini Gikwang yang tertawa kecil. “Tentu saja. Memangnya aku sepertimu? Tugas masih menumpuk, malah sibuk dengan temanmu yang itu.”

“Yoona maksudmu?” Gikwang mengangguk. “Kami sedang membicarakan hal penting.”

“Penting? Lebih penting dari berkas-berkas ini?”

“Ya, tidak juga sih.”

“Nah, makanya. Kau harus bisa menimbang-nimbang keputusan yang mau kau ambil. Salah ambil, tanggung resikonya sendiri.”

Arraseo arraseo. Geunyang ga.

“Kau mengusirku? Auhhh, teganya kau Youngie.” Gikwang mulai menyanyikan lagu ‘Teganya’. Sebenarnya judulnya bukan itu. Tapi, karena Author yang ini gak tahu judulnya, kita pake aja judul itu.

Sooyoung tertawa, “Aish, geumanhae.

Arraseo. Ingat, jangan memaksakan dirimu.”

“Siap bos!”

***

Kyuhyun merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Entah sudah berapa lama dia duduk di kursi ini. Ia melirik ke arah jam yang ada di seberang meja kerjanya.

21.00

Kyuhyun kembali memfokuskan pandangannya ke laptopnya yang masih menyala, tugasnya masih belum selesai. Ia hanya menghela nafas.

Kruyuuuuuk…

Tangan Kyuhyun memegangi perutnya. ‘Aku lapar.’

Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangannya. Tak ada yang bisa dia gunakan untuk mengganjal perut. Pada akhirnya, Kyuhyun hanya bisa menekan-nekan perutnya yang semakin terasa lapar. Sebenarnya, ia ingin menelpon sekretarisnya untuk membelikan makanan. Namun, sekarang jam 9 malam. Dan sekretarisnya sudah pulang setengah jam yang lalu, karena suaminya hanya mengizinkan sampai jam setegah 9.

Entah kenapa, saat ini. Kyuhyun hanya bisa mengingat ‘Sundubu jjigae’ buatan Sooyoung. Ia ingin memakannya, apalagi saat ini dia sedang lapar.

TOK

TOK

Dua ketukan halus terdengar dari luar ruangannya. Kyuhyun mengerutkan dahi. Siapa yang mau datang malam-malam begini? Kyuhyun hanya mengangkat bahu dan membiarkan sang tamu masuk ke ruangannya.

“Kyuhyun-ssi,” Eh?! Kyuhyun mengenal suara ini. Suara seorang gadis yang sudah 2 hari ini menjadi teman serumahnya. “Kau sudah makan malam?” tanya gadis itu kemudian. Ya, Choi Sooyoung.

“Sooyoung-ssi?! Kenapa kau ada disini?” Kyuhyun balik bertanya. Sooyoung tertawa kecil, “Aku sedang bertanya, kenapa malah balik bertanya?” Kyuhyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Debaran jantung Kyuhyun lambat laun menjadi tak beraturan.

“Ah, na? Aku belum makan malam.” mata Sooyoung melebar mendengar jawaban Kyuhyun. “Kau belum makan malam? Aish, pantas saja kau kurus seperti itu.”

“Jangan mengejek, Sooyoung-ssi.” Sooyoung tertawa, ia lalu menunjukkan sebuah plastik besar ditangannya pada Kyuhyun. “Nongdamiya (itu bercanda). Nado. Mau makan bersama?”

Geuneun mwoya?” Kyuhyun menunjuk bungkusan plastik yang Sooyoung bawa. “Ah, igeo.” Sooyoung lantas menaruh plastiknya di meja terdekat, dan mengeluarkan isinya.

Bibimbap dan ramyeon.

“Wuah, kau beli dimana?”

“Di restoran dekat kantorku. Kajja meogja, Kyuhyun-ssi!” Kyuhyun hanya mengangguk dan menolong Sooyoung menyiapkan makam malam mereka.

Jal meogoseumnida.” Ucap keduanya bersamaan. Mereka makan tak dalam hening, mereka makan sambil sesekali berbicara dan bercanda. Kyuhyun perlahan mencuri pandang ke arah Sooyoung. ‘Orang ini suka makan ya? Shikshin rupanya, eh?’

“Sooyoung-ssi, kau suka makan?” Kyuhyun bertanya. Sooyoung yang dari tadi sibuk dengan makanannya jadi berallih ke arah Kyuhyun, matanya menyipit. “Wae?!” ucap Sooyoung ketus.

Kyuhyun memandang Sooyoung horor, “Kenapa jadi berubah ketus begitu, huh? Aku bertanya baik-baik.” Ia membela diri. Sooyoung, dengan matanya yang kian menyipit terus menatap Kyuhyun. Kyuhyun merasa tak enak dipandangi dengan tatapan membunuh Sooyoung –menurut Kyuhyun.

Mwoya?! Tatapanmu seperti mau membunuhku!” Kyuhyun berkilah.

“Kenapa kau menyanyakan hal seperti itu, Kyuhyun-ssi?” Sooyoung membalas, gadis itu akhirnya kembali memakan ramyeon-nya. Kyuhyun mengangkat bahu, “Tidak, tidak ada apa-apa. Hanya bertanya.”

“Yasudah.”

Hening. 10 menit berlalu dengan keheningan diantara Sooyoung dan Kyuhyun. Keduanya sudah selesai makan. Lihat saja tumpukan piring di atas meja Kyuhyun. Sooyoung memainkan ponselnya, sedangkan Kyuhyun? Dia memainkan PSP hitamnya. Keduanya sama-sama tidak mau memulai pembicaraan.

“Kyuhyun-ssi,” oke, mari kita hapus pernyataan ‘Keduanya sama-sama tidak mau memulai pembicaraan’ tadi. Karena, Sooyoung memanggil Kyuhyun. “Kau ingat?”

“Ingat apa?”

“Ketika aku menangis,” Sooyoung sengaja menggantung kalimatnya, gadis tinggi ini membiarkan Kyuhyun mengingat-ingat saat yang ia maksud.

Ne. Waeyo? Kau mau menceritakannya?” Kyuhyun menolehkan kepalanya ke Sooyoung, bersiap mendengarkan segala cerita gadis dihadapannya. Ia bahkan sudah siap jika kemejanya basah. Karena dilihat dari raut wajah Sooyoung, gadis itu sudah siap menangis kapan saja.

“Apa boleh?” Kyuhyun mengangguk setuju. Sooyoung menghela napasnya berat. ‘Apakah aku dapat mempercayaimu Kyuhyun-ssi?’

“Jadi begini,”

-To Be Continued-

A/N: Maaf kalo kependekan.I HAVE CHANGED THE COVER  ^o^. Oya, FF ini terinspirasi oleh K-Drama ‘Personal Taste’. Jadi, maaf kalo ada kesamaan. Aku cuma minjem idenya kok! Suer! Kalo jalan ceritanya insyaallah nggak sama. Sanso gateun bipyeonghada. So, give it a comment! Gomawo 🙂

39 thoughts on “With Him [Part 4]

  1. ranran says:

    pantes aku ky ngerasa prnah ngeh dengan adegnnya.
    tp gpp cingu.jujur ja aku g prnah nonton personal taste aku cuma tw dr sinopsis tiap eps.

    semangat wat next partnya

  2. farida_salma says:

    hayo,soo eonn mau cerita apa kok aku gak d kasih tau

    romantis bgt dibawain makan segala 😀

    next part d tnggu 🙂

  3. HithaKyuyoungSonElf says:

    Yah thor, ko pndek seh? *tak tw d untg*
    hehe.. Gpp lha thor..
    Next part yah thor! Hihihi.. Bgung mw nlis apa lgi..

Leave a reply to wya uza Cancel reply